Jumat, 23 Desember 2011

CINTA SEJATI DALAM ISLAM

Cinta Sejati Dalam Islam


Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya, apa ‘Cinta Sejati’ itu, dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya?
Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejati‘, dan dibuai oleh impian ‘Cinta Suci’.
Adakah cinta sejati dan cinta suci? Dan cinta model apa yang selama ini menghiasi hati kita?
Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya, sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, maka cinta akan sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks dan bukan cinta yang murni lagi.
Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan, efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang. (sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).
Lalu bagaimanakah nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari.
Anda ingin sengsara karena tidak lagi merasakan indahnya cinta pasangan anda dan tidak lagi menikmati lembutnya buaian cinta kepadanya? Ataukah anda ingin tetap merasakan betapa indahnya cinta pasangan anda dan juga betapa bahagianya mencintai pasangan anda?
Bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur.
Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata anda.
Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda.
Bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam keadaan ompong, peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat yang anda rasakan saat ini?
Para ulama’ sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhu mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman radhiallahu ‘anhu sering kali merangkaikan bait-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:
Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah
Apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?
Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita
Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku.
Kapankah aku dapat berjumpa dengannya,
Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.
Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya: bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu. Dan subhanallah, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu ‘anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu.
Bisa dibayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu ‘anhu kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain. Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya.
Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”
Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:
يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.
“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)
Apakah anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu?(1)
Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik: Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.
Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?
Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره
“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:
كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ
Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).
Tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara (cinta). Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta (Love is blind). Dalam pepatah arab dinyatakan:
حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ
Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.
Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, yaitu telah diikat dengan tali pernikahan, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102
“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)
Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?
Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur, dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.
Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?
Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه
“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dan pada hadits lain beliau bersabda:
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.
“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.
الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67
“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)
Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه
“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: 1. Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, 2. ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan 3. ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)
Hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.
Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi.
Setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta sejati?

CINTA SEJATI MENURUT PANDANGAN ISLAM

                                       CINTA SEJATI MENURUT PANDANGAN ISLAM

Kata pujangga, cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh cinta dapat mengubah pahi menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati, dan meniupkan kehidupan padanya membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya sebuah cinta. (Jalaludin Rumi).

Namun, hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah Swt. Itulah para pecinta dunia, harta, dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni, cinta yang mulia, dan cinta yang suci, karena bermuara dari Sang Pemilik Cinta Abadi, Dialah Allah Rabbul Izzati.

Cinta Allah adalah cinta yang tak pernah bertepi. Jika kita sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, maka tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, dan tak ada lagi tatapan kuyu. Yang ada adalaah tatapaan optimis menghadapi segala cobaan dan rintangan dalaam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi, yakni syahid fii sabilillah.

Tak jarang orang mengaku mencintai Allah Swt., dan sering orang mengatakan mencintai Rasulullah Saw., tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa adanya bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebrangi lautan luas, dan mendaki puncaak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta Srikandi, sang wanita pujaan hatinya. Bagaimana mungkin menggapai cinta menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita atau pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta kepada-Nya semata, Allah Azza wa Jalla.

Di saat Allah menguji cintanya dengan memisahkannya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah memisahkan seorang gadis dengan calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suamipun tak punya semangat dalam hidup. Di saat harta yang dimilikinya hangus terbakar, banyak orang hijrah ke rumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya kepada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya. Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Kholiknya. Padahal, semuanya sudah diatur oleh Allah, rezeki, kematian, pasangan hidup, serta langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh diri kita sendiri ketika hidup di dunia. Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melibihi cinta kepada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah.
Sekarang, marilah kita bermuhasabah sejenak. Muhasabah dulu, ya? ...........................................

Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah (berdo'a) kepada Allah di malam hari, namun ketika siang hari muncul, diapun melakukan maksiat?, Bagaimana mungkin do’a seorang gadis yang ingin mendapatkan seorang laki-laki yang sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah?, Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimmpin rumah tangga?, Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh dan sholehah, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan dan kasih sayang tak tercurahkan?, Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi teladan yang baik?,

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas, hanya diri Anda sendirilah yang bisa menjawabnya.
Banyak orang mengaku cinta kepada Allah hendak menguji cintanya itu, namun sering gagal membuktikan cintanya kepada Sang Kholiq, karena disebabkan oleh secuil musibah yang ditimpakan kepadanya. yakinlah yaa Ukhti wa Akhi, bahwa kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hamba-Nya yang beriman…
Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah (pendidikan) terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini, tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita kepada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu.

Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang benar-benar berkorban hanya untuk Allah, Untuk membuktikan cinta kepada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan, antara lain adalah :
1. Landasi diri kita ini dengan iman yang kuat
Memiliki pribadi yang memiliki iman yang kuat yang tidak bisa ditandingi oleh kekuatan lain selain iman kepada-Nya. Sebagai seseorang yang punya agama, yakin kepada Allah dan Rasul-Nya, maka kita wajib hukumnya senantiasa memperkuat iman kita kepada Allah. Jadi tidak hanya asal di KTP tertulis beragama Islam. Sebagai hamba Allah yang menginginkan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat, yang pastinya kita mendambakan jannatullah (surga Allah) di akhirat kelak, maka kita wajib memiliki iman yang kuat kepada Allah. Iman kita berfungsi untuk menggapai cinta Allah, ridho Allah, yang berujung kepada janatullah. Itulah sebabnya kita wajib dan harus berusaha senantiasa mewajibkan diri untuk memperkuat iman kita kepada Allah. Semoga kita semua termasuk ke dalam hamba-hambaNya yang senantiasa berada dalam ketetapan naungan atmosfer Iman dan Islam-Nya yang teduh. Amien.

2. Ikhlas dalam beramal
There are some meaning of “ikhlas”. Wallahu a’lam bis showab. Ikhlas yng dimaksud dalam hal ini adalah ikhlas dalam beramal. Untuk apa??, untuk menggapai cinta Allah tadi. Pokoknya, amal baik apapun, kalau dilaksanakan dengan ikhlas, semata-mata karena Allah, just because of Allah,, insya Allah…,, ke depannya terbaik. Untuk itu marilah kita belajar untuk ikhlas dalam beramal.

3. Siapkan kebaikan internal dan eksternal pada diri kita
Kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunnah. For example "qiyamul lail (sholat malam), shaum (puasa) sunnah seperti apa yang sudah diajarkan Rasulullah… ". Selain itu kebaikan internal lainnya yaitu tilawah (membaca) Al-Qur’anul kariim, sebagai Nuurun Qolbu wa Hayyatan Thoyyibah (Penerang hati dan Penghidupan yang baik), serta haus akan ilmu,, tholibbul ‘ilmu naafii'atun fid dunya wal akhiroh…, amien. (menuntut ilmu yang berguna bagi dunia dan akhirat). Sedangan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan kepada Allah, dengan ke-istiqomahan mengaplikasikan (menerapkan) nya dalam setiap langkah di bumi Allaah ini, dan di setiap tarikan nafas di sepanjang kehidupan ini. Dengan itu, insya Allah kita akan menggapai cinta dan keridho’an Allah Swt.
Wallahu a’alam bis showab…

Kamis, 10 November 2011

CINTA DALAM ISLAM

"Cinta adalah kejujuran dan kepasrahan yang total. Cinta mengarus lembut,
mesra, sangat dalam dan sekaligus intelek. Cinta ibarat mata air abadi
yang senantiasa mengalirkan kesegaran bagi jiwa-jiwa dahaga."
Islam mengajarkan kepada ummatnya untuk mencintai Allah lebih dari mencintai
makhluk dan segala ciptaan-Nya.

Bagaimana menyikapi cinta pada seseorang yang tumbuh dari lubuk hati?
Apakah cinta itu adalah karunia sehingga boleh dinikmati dan disyukuri
ataukah berupa godaan sehingga harus dibelenggu? Bagaimana sebenarnya
Islam menuntun umatnya dalam mengapresiasi cinta? Tak mudah rasanya
menemukan jawaban dari kontroversi cinta ini.

Islam mengajarkan bahwa seluruh energi cinta manusia seyogyanya digiring
mengarah pada Sang Khalik, sehingga cinta kepada-Nya jauh melebihi cinta 
pada sesama makhluk. Justru, cinta pada sesama makhluk dicurahkan semata-mata 
karena mencintai-Nya. Dasarnya adalah firman Allah SWT dalam QS Al Baqarah
ayat 165, "Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-
tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. 
Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah."

Jadi Allah SWT telah menyampaikan pesan gamblang mengenai perbedaan dan
garis pemisah antara orang-orang yang beriman dengan yang tidak beriman
melalui indikator perasaan cintanya. Orang yang beriman akan memberikan
porsi, intensitas, dan kedalaman cintanya yang jauh lebih besar pada
Allah. Sedangkan orang yang tidak beriman akan memberikannya justru kepada
selain Allah, yaitu pada makhluk, harta, atau kekuasaan.

Islam menyajikan pelajaran yang berharga tentang manajemen cinta; tentang
bagaimana manusia seharusnya menyusun skala prioritas cintanya. Urutan
tertinggi perasaan cinta adalah kepada Allah SWT, kemudian kepada
Rasul-Nya (QS 33: 71). Cinta pada sesama makhluk diurutkan sesuai dengan
firman-Nya (QS 4: 36), yaitu kedua orang ibu-bapa, karib-kerabat (yang
mahram), anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya. Sedangkan
harta, tempat tinggal, dan kekuasaan juga mendapat porsi untuk dicintai
pada tataran yang lebih rendah (QS 9: 24). Subhanallah!

Perasaan cinta adalah abstrak. Namun perasaan cinta bisa diwujudkan
sebagai perilaku yang tampak oleh mata. Di antara tanda-tanda cinta
seseorang kepada Allah SWT adalah banyak bermunajat, sholat sunnah,
membaca Al Qur'an dan berdzikir karena dia ingin selalu bercengkerama dan
mencurahkan semua perasaan hanya kepada-Nya. Bila Sang Khaliq memanggilnya
melalui suara adzan maka dia bersegera menuju ke tempat sholat agar bisa
berjumpa dengan-Nya. Bahkan bila malam tiba, dia ikhlas bangun tidur untuk
berduaan (ber-khalwat) dengan Rabb kekasihnya melalui shalat tahajjud.
Betapa indahnya jalinan cinta itu!

Tidak hanya itu. Apa yang difirmankan oleh Sang Khaliq senantiasa
didengar, dibenarkan, tidak dibantah, dan ditaatinya. Kali ini saya baru
mengerti mengapa iman itu diartikan sebagai mentaati segala perintah-Nya
dan menjauhi segala larangan-Nya. Seluruh ayat-Nya dianggap sebagai
sesuatu yang luar biasa sehingga seseorang yang mencintai-Nya merasa
sanggup berkorban dengan jiwa, raga, dan harta benda demi membela
agama-Nya.

Totalitas rasa cinta kepada Allah SWT juga merasuk hingga sekujur roh dan
tubuhnya. Dia selalu mengharapkan rahmat, ampunan, dan ridha-Nya pada
setiap tindak-tanduk dan tutur katanya. Rasa takut atau cemas selalu
timbul kalau-kalau Dia menjauhinya, bahkan hatinya merana tatkala
membayangkan azab Rabb-nya akibat kealpaannya. Yang lebih dahsyat lagi,
qalbunya selalu bergetar manakala mendengar nama-Nya disebut. Singkatnya,
hatinya tenang bila selalu mengingat-Nya. Benar-benar sebuah cinta yang
sempurna... Puji syukur ya Allah, saya menjadi lebih paham sekarang! Cinta
memang anugerah yang terindah dari Maha Pencipta. Tapi banyak manusia
keliru menafsirkan dan menggunakannya. Islam tidak menghendaki cinta
dikekang, namun Islam juga tidak ingin cinta diumbar mengikuti hawa nafsu
seperti kasus sahabat saya tadi.

Jika saja dia mencintai Allah SWT melebihi rasa sayang pada kekasihnya.
Bila saja pujaan hatinya itu adalah sosok mukmin yang diridhai oleh-Nya.
Dan andai saja gelora cintanya itu diungkapkan dengan mengikuti
syariat-Nya yaitu bersegera membentuk keluarga sakinah, mawaddah, penuh
rahmah dan amanah... Ah, betapa bahagianya dia di dunia dan akhirat...

Alangkah indahnya Islam! Di dalamnya ada syariat yang mengatur bagaimana
seharusnya manusia mengelola perasaan cintanya, sehingga menghasilkan
cinta yang lebih dalam, lebih murni, dan lebih abadi. Cinta seperti ini
diilustrasikan dalam sebuah syair karya Ibnu Hasym, seorang ulama
sekaligus pujangga dan ahli hukum dari Andalusia Spanyol dalam bukunya
Kalung Burung Merpati (Thauqul Hamamah), "Cinta itu bagaikan pohon,
akarnya menghujam ke tanah dan pucuknya banyak buah." Wallahua'lam
bish-showab.

BAGAIMANA PACARAN MENURUT ISLAM?

Pada pembahasan sesion ini kita akan mengangkat masalah pacaran. Pacaran yang sudah merupakan fenomena mengejala dan bahkan sudah seperti jamur dimusim hujan menjadi sebuah ajang idola bagi remaja . Cinta memang sebuah anugerah, cinta hadir untuk memaniskan  hidup di dunia. Apalagi rasa cinta kepada lawan jenis, terutama cinta kepada sang pujaan hati atau sang kekasih hati, menjadikan cinta itu begitu terasa manis. Banyak orang bilang bila orang udah cinta maka empedu pun terasa seperti gula, dan bahkan bagi yang cintanya membuta maka ibarat tai kucingpun dirasa terasa coklat . Begitulah cinta. Sungguh hal yang telah banyak menjerumuskan kaum muslimin ke dalam jurang kenistaan manakala tidak berada dalam jalur rel yang benar. Mereka sudah tidak tahu lagi mana cinta yang dibolehkan dan mana yang dilarang.
Kehidupan seorang muslim atau muslimah tanpa pacaran adalah hambar, begitulah kata mereka. Kalau dikatakan nggak usah kamu pacaran maka serentak ia akan mengatakan " Lha kalo nggak pacaran, gimana kita bisa ngenal calon pendamping kita ?". kalo dikatakan pacaran itu haram akan dikatakan, " pacaran yang gimana dulu.". Beginilah keadaan kaum muda sekarang, racun syubhat, dan racun membela hawa nafsu sudah menjadi sebuah hakim  akan hukum halal-haram, boleh dan tidak. Tragis memang kondisi kita ini, terutama yang muslimah. Mereka para muslimah kebanyakan berlomba-lomba untuk mendapatkan sang pacar atau sang kekasih, apa sebabnya, " Aku takut nggak dapat jodoh ". Muslimah banyak ketakutannya tentang calon pendamping, karena mereka tahu bahwa perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 1 : 5. Tapi apakah jalan pacaran sebagai penyelesaian ? Jawabnya Tidak. Bagaimana bisa, kita ikuti selengkapnya pembahasan ini sebagai berikut, ( diambil dari buku Pacaran dalam Kacamata Islam karya Abdurrahman al-Mukaffi)
Dikatakan beliau bahwa  pacaran dikategorikan sebagai nafsu syahwat yang tidak dirahmati oleh Allah, karena ketiga rukun yang menumbuhkan rasa cinta menyatu di luar perkawinan. Hal ini dilakukan dengan dalih sebagai suatu penjajakan guna mencari partner yang ideal dan serasi bagi masing-masing pihak. Tapi dalam kenyataannya masa penjajakan ini tidak lebiih dimanfaatkan sebagai pengumbaran nafsu syahwat semata-mata, bukan bertujuan secepatnya untuk melaksanakan perkawinan
Hal ini tercermin dari anggapan mereka bahwa merasakan ideal dalam memilih partner jika ada sifat-sifat sebagai berikut :
  1. Mereka merasa beruntung sekali jika selalu dapat berduaan, dan berpisah dalam waktu pendek saja tidak tahan rasanya. Dan keduanya merasa satu sama lain saling memerlukan.
  2. Mereka merasa cocok satu sama lainnya. Karena segala permasalahan yang sedang dihadapi dan dirasakan menjadi masalah yang perlu dicari pemecahannya bersama. Hal ini dimungkinkan karena mereka satu dengan lainnya merasa dapat mencapai saling pengertian dalam seluruh aspek kehidupannya.
  3. Mereka satu sama lain senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk menuruti kemauan sang kekasih. Hal ini dimungkinkan karena perasaan cinta yang telah tumbuh secra sempurna dengan pertautan yang kuat.
Tapi tanpa disadari, pacaran itu sendiri telah melambungkan perasaan cinta makin tinggi. Di sisi lain pacaran menjurus pada hubungan intim yang merusak cinta, melemahkan dan meruntuhkannya. Karena pada hakekatnya hubungan intim dalam pacaran adalah tujuan yang hendak dicapai dalam pacaran. Oleh karena itu orang yang pacaran selalu mendambakan kesyahduan. Dengan tercapainya tujuan tersebut kemungkinan tuntutannya pun mereda dan gejolak cintanya melemah. Hingga kebencian menghantui si bunga yang telah layu, karena si kumbang belang telah menghisap kehormatan secara haram.
Tak ubahnya seperti apa yang dinginkan oleh seorang pemuda untuk memadu cinta dengan dara jelita kembang desanya. dalam pandangannya sang dara tampak begitu sempurna. Hingga, kala itu pikiran pun hanyut, malam terkenang, siang terbayang, makan tak enak, tidur pun tak nyenyak, selalu terbayang si  dia yang tersayang. Hingga tunas kerinduan menjamur menggapai tangan, menggelitik sambil berbisik. Bisikan nan gemulai, tawa-tawa kecil kian membelai, canda-canda hingga terkulai, karena asyik, cinta pun telah menggulai. Menggulai awan yang mengawang, merobek cinta yang tinggi membintang, hingga luka mengubur cinta

Sabtu, 08 Oktober 2011

BELAJAR TENSES (GRAMMAR) DAN MENJAGA BAHASA DARI RUSAKNYA BAHASA DAN PERUSAK BAHASA


TENSES
FOR
CHILDREN

By : Muhammad Nurhadi, S.Pd.
NIP. 19600212 198403 1 006




Pendahuluan

Bahasa Inggris adalah bahasa dunia atau bahasa internasional. Oleh karena itu bahasa Inggris sangat penting bagi kita, karena dalm era globalisasi ini kita butuh berkomunikasi dengan orang-orang di seluruh dunia. Artinya jika kita ingin mudah untuk berjalan-jalan ke seluruh pelosok dunia, kita harus bisa berbicara bahasa Inggris.
Salah satu solusi untuk mengatasi problem komunikasi yang dialami manusia dari pemilikan bahasa yang berbeda-beda, adalah  bahasa Inggris, karena bahasa Inggris telah diakui oleh dunia sebagai bahasa komunikasi dunia..
Untuk itu bahasa Inggris merupakan bahasa yang sangat penting untuk dipelajari. Sejak dini, anak-anak perlu dikenalkan dengan bahasa Inggris. Seperti kata pepatah, belajar di waktu muda bagai mengukir di atas batu, sedangkan belajar di waktu tua bagai mengukir di atas air.
Atas alasan itu, kami memiliki inisiatif untuk menyusun buku sebagai panduan bagi anak-anak yang ingin mendalami bahasa Inggris, yang kami beri judul Tenses for Children. Dengan harapan di samping anak-anak Indonesia bisa mahir berbicara bahasa Inggris dengan lancar, sebagai kaum terpelajar juga perlu tahu bahwa sebagai bahasa Internasional tentu bahasa Inggris memiliki standard bahasa, untuk menjaga bahasa tersebut dari kerusakan bahasa itu sendiri. Lebih-lebih dalam situasi/acara resmi, maka kita harus berusaha menggunakan bahasa Inggis dengan baik dan benar. Kebiasaan menggunakan bahasa Inggris yang tidak mengikuti kaidah-kaidah bahasa, maka akan mempersubur munculnya perusak-perusak bahasa dan dan akan mencetak guru bahasa Inggris yang tidak mampu menyalahkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan/diperbuat oleh murid-murid/anak didiknya. Itulah sebabnya kami menyusun buku grammar sederhana ini untuk membantu anak-anak yang ingin memperdalam bahasa Inggris. Memang dalam taraf latihan/berlatih berbicara dan melatih keberanian untuk berbicara, maka grammar(tata bahasa) dapat diabaikan untuk sementara waktu agar tidak muncul keraguan dan takut salah dalam berbicara. Tapi bukan untuk benar-benar diabaikan yang mengakibatkan pemakaian bahasa Inggrisnya sangat belepotan dan sangat parah. Terlebih kalau yang sangat belepotan dalam berbicara itu seorang guru bahasa Inggris dan diketahui oleh muridnya yang pintar, maka akan sangat memalukan. Itulah perlunya mengetahui bahasa standard dalam bahasa Inggris.
Buku lain yang bisa mendukung untuk lebih menguasai bahasa Inggris dan sebagai pelengkap buku ini antara lain Grammar for Children, Enriching English, dan Dictionary for Kids.



Daftar Isi

Halaman Judul.............................................................................................. 1
Pendahuluan.................................................................................................. 2
Daftar Isi ........................................................................................................3
Tenses............................................................................................................. 5
1. Simple Present Tense.............................................................................. 6
2. Simple Past Tense................................................................................... 10
3. Present Continuous Tense..................................................................... 12
4. Past Continuous Tense........................................................................... 15
5. Present Future Tense............................................................................. 17
6. Past Future Tense.................................................................................... 20
7. Present Perfect Tense............................................................................. 22
8. Past Perfect Tense.................................................................................... 25
9. Present Perfect Continuous Tense....................................................... 27
10. Past Perfect Continuous Tense............................................................ 30
Penutup........................................................................................................... 33
Daftar Pustaka............................................................................................... 34



            Sebelum mempelajari tenses, alangkah lebih baiknya kita mengenal dulu mengenai kalimat verbal, kalimat non verbal, kalimat negatif, dan kalimat tanya.

Kalimat Verbal
Kalimat verbal adalah kalimat yang ada kata kerjanya. Maksudnya yaitu suatu kalimat yang predikatnya berupa kata kerja/verb.
Rumusnya yaitu :
subject + kata kerja + sisa kalimat
Contoh :
I play football
Saya bermain sepak bola

Kalimat Nonverbal
Kalimat non-verbal adalah kalimat yang tidak ada kata kerjanya. Maksudnya yaitu suatu kalimat yang predikatnya berupa non-verb(bukan kata kerja).
Rumusnya yaitu :
subject + to be + (non-verb) +sisa kalimat
Contoh :
I am in the kitchen
Saya di dapur

Kalimat Negatif
Kalimat negatif adalah kalimat yang menggunakan kata not (tidak) atau no(bukan/tidak)
Pada kalimat verbal, untuk membentuk kalimat negatifnya harus menambahkan kata kerja bantu + not di belakang subyek.
Rumusnya yaitu :
            Subject + kk bantu (do/does/did) + not + kt kerja bentuk asli + sisa kalimat
Contoh :
I play football
(-) I do not play football
Saya tidak bermain sepakbola
He plays football
(-) He does not play football.

They played football yesterday.
(-) They did not play football yesterday.

Keterangan:
Kata have(mempunyai) jika langsung diikuti kata benda, maka negativenya menggunakan no.
Contoh: I have no books. (Saya tidak punya buku)

Pada kalimat nonverbal, untuk membentuk kalimat negatifnya hanya menambahkan not saja di belakang to be.
Rumusnya yaitu :
            Subject + to be + not + sisa kalimat
Contoh :
I am in the kitchen
Saya di dapur
(-) I am not in the kitchen
Saya tidak di dapur

Kalimat Tanya
Kalimat tanya yaitu kalimat yang digunakan untuk bertanya atau menanyakan sesuatu.
Pada kalimat verbal, untuk membentuk kalimat tanya, kita harus menggunakan kata kerja bantu (auxiliary verb) yang diiletakkan di depan subyek, yaitu di awal kalimat.
Rumusnya yaitu :
            kk bantu + subject + kata kerja bentuk asli + sisa kalimat + ?
Contoh :
I play football
Saya bermain sepak bola
(?) Do I play football?
Apakah saya bermain sepakbola?

Pada kalimat nonverbal, untuk membentuk kalimat tanya, kita hanya memindahkan to be ke depan subyek, yaitu ke awal kalimat).
Rumusnya yaitu :
            to be + subject + sisa kalimat+tanda Tanya(?)

Contoh :
I am in the kitchen
Saya di dapur
(?) Am I in the kitchen?
Apakah saya di dapur?


Tenses

Tenses adalah suatu bentuk kata kerja yang disesuaikan dengan waktunya. ( A tense is a verb form associated with the time).
Ada 2 macam bentuk tenses yaitu:
1.      Bentuk present(sekarang)
2.      Bentuk past(lampau)


Macam-macam kalimat menurut tensesnya antara lain:

Present
past
simple present tense
simple past tense
present continuous tense
past continuous tense
present future tense
past future tense
present perfect tense
past perfect tense
Present perfect continuous tense
past perfect continuous tense


1. Simple Present Tense

Gunanya yaitu untuk menyatakan suatu kegiatan(action) yang merupakan kebiasaan(habitual action) atau kebenaran abadi (eternal truth) .

Keterangan waktu yang biasa dipakai antara lain:
often                         sering
always                      selalu
usualy                       biasanya
sometimes                kadang-kadang
seldom                      jarang
every                        tiap-tiap

Rumus kalimat aktinya yaitu:
            subject + verb I + sisa kalimat

Keterangan :
Pada kalimat aktif simple present tense, verb I ditambah akhiran s/es jika subjeknya orang ketiga tunggal, nama jenis barang atau binatang tunggal, atau kata gantinya yaitu he/she/it.

Cara menambahkan akhiran s/es pada kata kerja:
1.      Jika kata kerjanya berakhir dengan bunyi/suara desis (x, ch, sh, ss, dan s), serta yang berakhir dengan huruf o, maka ditambah akhiran es
Contoh:
mix             menjadi           mixes               mencampur
watch         menjadi           watches           menonton
wash           menjadi           washes            mencuci
kiss             menjadi           kisses               mencium
go               menjadi           goes                 pergi
2.      Jika kata kerjanya berakhir dengan huruf y dan didahului oleh huruf mati, maka huruf y tersebut harus diubah dulu menjadi huruf i kemudian ditambah akhiran es
study          menjadi           studies             belajar
fry              menjadi           fries                 menggoreng

3.      Jika kata kerjanya tidak termasuk dalam kedua aturan diatas, maka hanya ditambah akhiran s
play            menjadi           plays                bermain
make           menjadi           makes              membuat
speak          menjadi           speaks             berbicara

Rumus kalimat pasifnya yaitu:
subject + to be (am/are/is) + verb III + by + agent(pelaku) + sisa kalimat


Keterangan:
1.      Jika verb / kata kerjanya merupakan kata kerja beraturan (regular verb), maka bentuk kedua (verb II) dan bentuk ketiga (verb III) hanya menambahkan akhiran –ed saja pada kata kerjanya
Contoh:
verb I         verb II            verb III           arti
call              called              called              memanggil
play            called              played             bermain

2.      Jika verb / kata kerjanya merupakan kata kerja tidak beraturan (irregular verb), maka bentuk kedua (verb II) dan bentuk ketiga (verb III) dapat dilihat di daftar kata kerja tidak beraturan
Contoh:
verb I         verb II            verb III           arti
blow           blew                blown              meniup
bring           brought           brought           membawa


Contoh:
Kalimat aktif
I sing a song on the stage
Saya menyanyikan sebuah lagu di atas panggung
(-) I do not sing a song
(?) Do I sing a song?

We sing a song on the stage
Kami menyanyikan sebuah lagu di atas panggung
(-) We do not sing a song
(?) Do we sing a song?

You sing a song on the stage
Kamu menyanyikan sebuah lagu di atas panggung
(-) You do not sing a song
(?) Do you sing a song?


He sings a song on the stage
Dia menyanyikan sebuah lagu di atas panggung
(-) He does not sing a song
(?) Does he sing a song?

She sings a song on the stage
Dia menyanyikan sebuah lagu di atas panggung
(-) She does not sing a song
(?) Does she sing a song?

It sings a song on the stage
Dia menyanyikan sebuah lagu di atas panggung
(-) It does not sing a song
(?) Does it sing a song?

They sing a song on the stage
Mereka menyanyikan sebuah lagu di atas panggung
(-) They do not sing a song
(?) Do they sing a song?
Kalimat Pasif
The song is sung by me on the stage
Lagu itu dinyanyikan oleh saya di atas panggung
(-) The song is not sung by me on the stage
(?) Is the song sung by me on the stage?

The song is sung by us on the stage
Lagu itu dinyanyikan oleh kami di atas panggung
(-) The song is not sang by us on the stage
(?) Is the song sang by us on the stage?

The song is sung by you on the stage
Lagu itu dinyanyikan oleh kamu (kamu nyanyikan) di atas panggung
(-) The song is not sang by you on the stage
(?) Is the song sang by you on the stage?


The song is sung by him on the stage
Lagu itu dinyanyikan oleh dia di atas panggung
(-) The song is not sung by him on the stage
(?) Is the song sung by him on the stage?

The song is sung by her on the stage
Lagu itu dinyanyikan oleh dia di atas panggung
(-) The song is not sung by her on the stage
(?) Is the song sung by her on the stage?

The song is sung by it on the stage
Lagu itu dinyanyikan oleh dia di atas panggung
(-) The song is not sung by it on the stage
(?) Is the song sung by it on the stage?

The song is sung by them on the stage
Lagu itu dinyanyikan oleh mereka di atas panggung
(-) The song is not sung by them on the stage
(?) Is the song sung by them on the stage?
2. Simple Past Tense
Gunanya yaitu untuk menyatakan suatu kegiatan (action) yang dikerjakan pada waktu lampau (past).

Keterangan waktu yang biasa dipakai antara lain:
yesterday                  kemarin
just now                   tadi/ baru saja
last                            yang lalu
ago                           yang lalu
this morning             tadi pagi

Rumus kalimat aktifnya yaitu:
subject + verb II + sisa kalimat

Rumus kalimat pasifnya yaitu:
            subject + to be (was/were) + verb III + by + agent(pelaku) + sisa kalimat

Contoh:
Kalimat Aktif
I played football yesterday
Saya bermain sepakbola kemarin
(-) I did not play football yesterday
(?) Did I play football yesterday?

We played football yesterday
Kami bermain sepakbola kemarin
(-) We did not play football yesterday
(?) Did we play football yesterday?

You played football yesterday
Kamu bermain sepakbola kemarin
(-) You did not play football yesterday
(?) Did you play football yesterday?


He played football yesterday
Dia bermain sepakbola kemarin
(-) He did not play football yesterday
(?) Did he play football yesterday?

She played football yesterday
Dia bermain sepakbola kemarin
(-) She did not play football yesterday
(?) Did she play football yesterday?

It played football yesterday
Dia bermain sepakbola kemarin
(-) It did not play football yesterday
(?) Did it play football yesterday?

They played football yesterday
Mereka bermain sepakbola kemarin
(-) They did not play football yesterday
(?) Did they play football yesterday?

Kalimat pasif
The football was played by me yesterday
Sepakbola dimainkan oleh saya (saya mainkan) kemarin
(-) The football was not played by me yesterday
(?) Was the football played by me yesterday?

The football was played by us yesterday
Sepakbola dimainkan oleh kami (kami mainkan) kemarin
(-) The football was not played by us yesterday
(?) Was the football played by us yesterday?

The football was played by you yesterday
Sepakbola dimainkan oleh kamu (kamu mainkan) kemarin
(-) The football was not played by you yesterday
(?) Was the football played by you yesterday?

The football was played by him yesterday
Sepakbola dimainkan oleh dia kemarin
(-) The football was not played by him yesterday
(?) Was the football played by him yesterday?

The football was played by her yesterday
Sepakbola dimainkan oleh dia kemarin
(-) The football was not played by her yesterday
(?) Was the football played by her yesterday?

The football was played by it yesterday
Sepakbola dimainkan oleh dia kemarin
(-) The football was not played by it yesterday
(?) Was the football played by it yesterday?

The football was played by them yesterday
Sepakbola dimainkan oleh mereka kemarin
(-) The football was not played by them yesterday
(?) Was the football played by them yesterday?

3. Present Continuous Tense

Gunanya yaitu untuk menyatakan suatu kegiatan(action) yang sedang dikerjakan (sedang berlangsung).

Keterangan waktu yang biasa dipakai antara lain:
now                          sekarang
at present                  sekarang
this time                   saat ini
this evening              malam ini
tonight                      malam ini

Rumus kalimat aktifnya yaitu:
            subject + to be (am/are/is) + verb ing + sisa kalimat

Rumus kalimat pasifnya yaitu:
            subject + to be (am/are/is) + being + verb III + sisa kalimat


Contoh:
Kalimat aktif
I am eating noodle now
Saya sedang makan bakmi sekarang
(-) I am not eating noodle now
(?) Am I eating noodle now?

We are eating noodle now
Kami sedang makan bakmi sekarang
(-) We are not eating noodle now
(?) Are we eating noodle now?

You are eating noodle now
 Kamu sedang makan bakmi sekarang
(-) You are not eating noodle now
(?) Are you eating noodle now?

He is eating noodle now
Dia sedang makan bakmi sekarang
(-) He is not eating noodle now
(?) Is he eating noodle now?

She is eating noodle now
Dia sedang makan bakmi sekarang
(-) She is not eating noodle now
(?) Is she eating noodle now?

It is eating noodle now
Dia sedang makan bakmi sekarang
(-) It is not eating noodle now
(?) Is it eating noodle now?

They are eating noodle now
Mereka sedang makan bakmi sekarang
(-) They are not eating noodle now
(?) Are they eating noodle now?

Kalimat pasif
The noodle is being eaten by me
Bakmi itu sedang dimakan oleh saya (saya makan)
(-) The noodle is not being eaten by me
(?) Is the noodle being eaten by me?

The noodle is being eaten by us
Bakmi itu sedang dimakan oleh kami (kami makan)
(-) The noodle is not being eaten by us
(?) Is the noodle being eaten by us?

The noodle is being eaten by you
Bakmi itu sedang dimakan oleh kamu (kamu makan)
(-) The noodle is not being eaten by you
(?) Is the noodle being eaten by you?

The noodle is being eaten by him
Bakmi itu sedang dimakan oleh dia
(-) The noodle is not being eaten by him
(?) Is the noodle being eaten by him?

The noodle is being eaten by her
Bakmi itu sedang dimakan oleh dia
(-) The noodle is not being eaten by her
(?) Is the noodle being eaten by her?

The noodle is being eaten by it
Bakmi itu sedang dimakan oleh dia
(-) The noodle is not being eaten by it
(?) Is the noodle being eaten by it?

The noodle is being eaten by them
Bakmi itu sedang dimakan oleh mereka
(-) The noodle is not being eaten by them
(?) Is the noodle being eaten by them?
4. Past Continuous Tense

Gunanya yaitu untuk menyatakan suatu kegiatan yang sedang dikerjakan pada waktu lampau.

Keterangan waktu yang biasa dipakai antara lain:
when                        ketika/sewaktu
while                        pada saat

Rumus kalimat aktifnya yaitu:
            subject + to be (was/were) + verb ing + sisa kalimat
Ingat!  To be bentuk sekarang/present “am” menjadi were
                                                                 are   menjadi were
                                                                 is menjadi was

Rumus kalimat pasifnya yaitu:
            subject + to be (was/were) + being + verb III + sisa kalimat

Contoh:
Kalimat aktif
I was reading novels when you came here
Saya sedang membaca novel ketika kamu datang ke sini
(-) I was not reading novels when you came here
(?) Was I reading novels when you came here?

We were reading novels when you came here
Kami sedang membaca novel ketika kamu datang ke sini
(-) We were not reading novels when you came here
(?) Were we reading novels when you came here?

You were reading novels when you came here
Kamu sedang membaca novel ketika kamu datang ke sini
(-) You were not reading novels when you came here
(?) Were you reading novels when you came here?

He was reading novels when you came here
Dia sedang membaca novel ketika kamu datang ke sini
(-) He was not reading novels when you came here
(?) Was he reading novels when you came here?
She was reading novels when you came here
Dia sedang membaca novel ketika kamu datang ke sini
(-) She was not reading novels when you came here
(?) Was she reading novels when you came here?

It was reading novels when you came here
Dia sedang membaca novel ketika kamu datang ke sini
(-) It was not reading novels when you came here
(?) Was it reading novels when you came here?

They were reading novels when you came here
Mereka sedang membaca novel ketika kamu datang ke sini
(-) They were not reading novels when you came here
(?) Were they reading novels when you came here?

Kalimat pasif
The novels were being read by me when you came here
Novel itu sedang dibaca oleh saya (aku baca) ketika kamu datang ke sini
(-) The novels were not being read by me when you came here
(?) Were the novels being read by me when you came here?

The novels were being read by us when you came here
Novel itu sedang dibaca oleh kami (kami baca) ketika kamu datang ke sini
(-) The novels were not being read by us when you came here
(?) Were the novels being read by us when you came here?

The novels were being read by you when you came here
Novel itu sedang dibaca oleh kamu ketika kamu datang ke sini
(-) The novels were not being read by you when you came here
(?) Were the novels being read by you when you came here?

The novels were being read by him when you came here
Novel itu sedang dibaca oleh dia ketika kamu datang ke sini
(-) The novels were not being read by him when you came here
(?) Were the novels being read by him when you came here?

The novels were being read by her when you came here
Novel itu sedang dibaca oleh dia ketika kamu datang ke sini
(-) The novels were not being read by her when you came here
(?) Were the novels being read by her when you came here?

The novels were being read by it when you came here
Novel itu sedang dibaca oleh dia ketika kamu datang ke sini
(-) The novels were not being read by it when you came here
(?) Were the novels being read by it when you came here?

The novels were being read by them when you came here
Novel itu sedang dibaca oleh mereka ketika kamu datang ke sini
(-) The novels were not being read by them when you came here
(?) Were the novels being read by them when you came here?

5. Present Future Tense

Gunanya yaitu untuk menyatakan suatu kegiatan yang akan dikerjakan.

Keterangan waktu yang biasa dipakai antara lain:
tomorrow                 besok
next                          yang akan datang
tonight                      malam ini / nanti malam
this afternoon           sore ini / nanti sore
soon                          segera

Rumus kalimat aktifnya yaitu:
            subject + shall/will + verb I + sisa kalimat

Rumus kalimat pasifnya yaitu:
            subject + shall/will + be + verb III + sisa kalimat

Contoh:
Kalimat aktif
I will bring a new bag to school tomorrow
Saya akan membawa sebuah tas baru ke sekolah besok
(-) I will not bring a new bag to school tomorrow
(?) Will I bring a new bag to school tomorrow?

We will bring a new bag to school tomorrow
Kami akan membawa sebuah tas baru ke sekolah besok
(-) We will not bring a new bag to school tomorrow
(?) Will we bring a new bag to school tomorrow?

You will bring a new bag to school tomorrow
Kamu akan membawa sebuah tas baru ke sekolah besok
(-) You will not bring a new bag to school tomorrow
(?) Will you bring a new bag to school tomorrow?

He will bring a new bag to school tomorrow
Dia akan membawa sebuah tas baru ke sekolah besok
(-) He will not bring a new bag to school tomorrow
(?) Will he bring a new bag to school tomorrow?

She will bring a new bag to school tomorrow
Dia akan membawa sebuah tas baru ke sekolah besok
(-) She will not bring a new bag to school tomorrow
(?) Will she bring a new bag to school tomorrow?

It will bring a new bag to school tomorrow
Dia akan membawa sebuah tas baru ke sekolah besok
(-) It will not bring a new bag to school tomorrow
(?) Will it bring a new bag to school tomorrow?

They will bring a new bag to school tomorrow
Mereka akan membawa sebuah tas baru ke sekolah besok
(-) They will not bring a new bag to school tomorrow
(?) Will they bring a new bag to school tomorrow?

Kalimat pasif
A new bag will be brought by me to school tomorrow
Sebuah tas baru akan dibawa oleh saya (saya bawa)  ke sekolah besok
(-) A new bag will not be brought by me to school tomorrow
(?) Will a new bag be brought by me to school tomorrow

A new bag will be brought by us to school tomorrow
Sebuah tas baru akan dibawa oleh kami (kami bawa) ke sekolah besok
(-) A new bag will not be brought by us to school tomorrow
(?) Will a new bag be brought by us to school tomorrow

A new bag will be brought by you to school tomorrow
Sebuah tas baru akan dibawa oleh kamu ke sekolah besok
(-) A new bag will not be brought by you to school tomorrow
(?) Will a new bag be brought by you to school tomorrow

A new bag will be brought by him to school tomorrow
Sebuah tas baru akan dibawa oleh dia ke sekolah besok
(-) A new bag will not be brought by him to school tomorrow
(?) Will a new bag be brought by him to school tomorrow

A new bag will be brought by her to school tomorrow
Sebuah tas baru akan dibawa oleh dia ke sekolah besok
(-) A new bag will not be brought by her to school tomorrow
(?) Will a new bag be brought by her to school tomorrow

A new bag will be brought by it to school tomorrow
Sebuah tas baru akan dibawa oleh dia ke sekolah besok
(-) A new bag will not be brought by it to school tomorrow
(?) Will a new bag be brought by it to school tomorrow

A new bag will be brought by them to school tomorrow
Sebuah tas baru akan dibawa oleh mereka ke sekolah besok
(-) A new bag will not be brought by them to school tomorrow
(?) Will a new bag be brought by them to school tomorrow



6. Past Future Tense

Gunanya yaitu untuk menyatakan suatu kegiatan yang akan dikerjakan pada waktu lampau. (berencana/merencanakan pada waktu lampau).
Rumus:
            subject + should/would + verb I + sisa kalimat

Kalimat past future tense biasanya dipakai dalam kalimat pengandaian type ke 2 atau Conditional Tipe ke 2.
Contoh: If I were a bird, I would fly high on the sky. ( Jika saya seekor burung, saya akan terbang tinggi di angkasa). Ini merupakan pengandaian yang tidak mungkin terjadi, karena syaratnya tidak terpenuhi pada waktu lampau)

             Untuk mengungkapkan suatu rencana pada waktu lampau, kita tetap menggunakan kalimat simple past tense. Contoh:
                                  I planned to go to Jakarta yesterday.
                                   (Saya merencanakan pergi ke Jakarta kemarin)
                                  Atau: I had a plan to go to Jakarta yesterday.
               (Saya ada rencana ke Jakarta kemarin)

      Harus diingat !
  1. Kata should bentuk lampau dari kata shall mempunyai arti “seharusnya atau harus), dipakai untuk kegiatan waktu sekarang ( bukan untuk kegiatan waktu lampau).
  2. Kata would bentuk lampau dari will, mempunyai arti “mau” dipakai untuk kegiatan waktu sekarang (bukan untuk kegiatan waktu lampau). Kata “would” juga biasa dipakai untuk kalimat permintaan yang lebih halus/sopan.

Contoh:
  1. You should go to Surabaya.
(Kamu seharusnya pergi ke Surabaya)
  1. I would like to play badminton
(Saya mau bermain badminton)

  1. Would you open the door, please?
Maukah kamu membuka pintu?)

Rumus kalimat pasifnya yaitu:
            subject + should/would + be + verb III + sisa kalimat

Contoh lain penggunaan kata would dalam kalimat:
Kalimat aktif
I would buy a motorcycle
Saya mau membeli sebuah sepeda motor
(-) I would not buy a motorcycle
(?) Would I buy a motorcycle?
(Maukah saya membeli sebuah sepeda motor?)
We would buy a motorcycle
Kami mau membeli sebuah sepeda motor
(-) We would not buy a motorcycle
(?) Would we buy a motorcycle?

Youwould buy a motorcycle
Kamu ingin membeli sebuah sepeda motor
(-) You would not buy a motorcycle
(?) Would you buy a motorcycle?


He would buy a motorcycle
Dia ingin membeli sebuah sepeda motor
(-) He would not buy a motorcycle
(?) Would he buy a motorcycle?

She would buy a motorcycle
Dia ingin membeli sebuah sepeda motor
(-) She would not buy a motorcycle
(?) Would she buy a motorcycle?
      (Maukah dia membeli sebuah sepeda motor?)
It would buy a motorcycle
Dia mau membeli sebuah sepeda motor
(-) It would not buy a motorcycle
(?) Would it buy a motorcycle?

They would buy a motorcycle
Mereka mau membeli sebuah sepeda motor
(-) They would not buy a motorcycle
(?) Would they buy a motorcycle?
      (Maukah mereka membeli sebuah sepeda motor)?

Kalimat pasif
A motorcycle would be bought by me
Sebuah sepeda motor mau saya beli (dibeli oleh saya)
(-) A motorcycle would not be bought by me
(?) Would a motorcycle be bought by me?

A motorcycle would be bought by us
Sebuah sepeda motor mau dibeli oleh kami
(-) A motorcycle would not be bought by us
(?) Would a motorcycle be bought by us?

A motorcycle would be bought by you
Sebuah sepeda motor mau dibeli oleh kamu
(-) A motorcycle would not be bought by you
(?) Would a motorcycle be bought by kamu?

A motorcycle would be bought by him
Sebuah sepeda motor mau dibeli oleh dia
(-) A motorcycle would not be bought by him
(?) Would a motorcycle be bought by him?

A motorcycle would be bought by her
Sebuah sepeda motor mau dibeli oleh dia
(-) A motorcycle would not be bought by her
(?) Would a motorcycle be bought by her?


A motorcycle would be bought by it
Sebuah sepeda motor mau dibeli oleh dia
(-) A motorcycle would not be bought by it
(?) Would a motorcycle be bought by dia?

A motorcycle would be bought by them
Sebuah sepeda motor mau dibeli oleh mereka
(-) A motorcycle would not be bought by them
(?) Would a motorcycle be bought by them?

7. Present Perfect Tense

Gunanya yaitu untuk menyatakan suatu kegiatan (action) yang telah dikerjakan.

Keterangan waktu yang biasa dipakai antara lain:
since                         sejak
for                            selama
recently                    baru-baru ini
ever                          pernah
never                        tidak pernak
already                     (dipakai dalam kalimat positif)
yet                            (dipakai dalam kalimat negative dan tanya)

Rumus kalimat aktifnya yaitu:
            subject + have/has + verb III + sisa kalimat

Rumus kalimat pasifnya yaitu:
            subject + have/has + been + verb III + by + agent (pelaku) + sisa kalimat
Keterangan:
I, We, You dan They, memakai have
He, She, dan It, memakai has




Contoh:
Kalimat aktif
I have closed the door since two hours ago
Saya telah menutup pintu sejak dua jam yang lalu
(-) I have not closed the door since two hours ago
(?) Have I closed the door since two hours ago?

We have closed the door since two hours ago
Kami telah menutup pintu sejak dua jam yang lalu
(-) We have not closed the door since two hours ago
(?) Have we closed the door since two hours ago?

You have closed the door since two hours ago
Kamu telah menutup pintu sejak dua jam yang lalu
(-) you have not closed the door since two hours ago
(?) Have you closed the door since two hours ago?

He has closed the door since two hours ago
Dia telah menutup pintu sejak dua jam yang lalu
(-) He has not closed the door since two hours ago
(?) Has he closed the door since two hours ago?

She has closed the door since two hours ago
Dia telah menutup pintu sejak dua jam yang lalu
(-) She has not closed the door since two hours ago
(?) Has she closed the door since two hours ago?

It has closed the door since two hours ago
Dia telah menutup pintu sejak dua jam yang lalu
(-) It has not closed the door since two hours ago
(?) Has It closed the door since two hours ago?

They have closed the door since two hours ago
Mereka telah menutup pintu sejak dua jam yang lalu
(-) They have not closed the door since two hours ago
(?) Have they closed the door since two hours ago?

Kalimat pasif
The door has been closed by me since two hours ago
Pintu itu telah ditutup oleh saya (saya tutup) sejak dua jam yang lalu
(-) The door has not been closed by me since two hours ago
(?) Has the door been closed by me since two hours ago?

The door has been closed by us since two hours ago
Pintu itu telah ditutup oleh kami sejak dua jam yang lalu
(-) The door has not been closed by us since two hours ago
(?) Has the door been closed by us since two hours ago?

The door has been closed by you since two hours ago
Pintu itu telah ditutup oleh kamu sejak dua jam yang lalu
(-) The door has not been closed by you since two hours ago
(?) Has the door been closed by you since two hours ago?

The door has been closed by him since two hours ago
Pintu itu telah ditutup oleh dia sejak dua jam yang lalu
(-) The door has not been closed by him since two hours ago
(?) Has the door been closed by him since two hours ago?

The door has been closed by her since two hours ago
Pintu itu telah ditutup oleh dia sejak dua jam yang lalu
(-) The door has not been closed by her since two hours ago
(?) Has the door been closed by her since two hours ago?

The door has been closed by it since two hours ago
Pintu itu telah ditutup oleh dia sejak dua jam yang lalu
(-) The door has not been closed by it since two hours ago
(?) Has the door been closed by it since two hours ago?

The door has been closed by them since two hours ago
Pintu itu telah ditutup oleh mereka sejak dua jam yang lalu
(-) The door has not been closed by them since two hours ago
(?) Has the door been closed by them since two hours ago?
8. Past Perfect Tense

Gunanya yaitu untuk menyatakan telah selesainya suatu kegiatan sebelum peristiwa yang lain terjadi pada waktu lampau.

Keterangan waktu yang biasa dipakai antara lain:
before                       sebelum
after                          sesudah
as soon as                 segera sesudah
until                          hingga

Rumus kalimat aktifnya yaitu:
            subject + had + verb III + sisa kalimat

Rumus kalimat pasifnya yaitu:
            subject + had + been + verb III + by + agent (pelaku) + sisa kalimat

Contoh:
Kalimat aktif
I had done it before you came
Saya telah mengerjakannya sebelum kamu datang
(-) I had not done it before you came
(?) Had I done it before you came?

We had done it before you came
Kami telah mengerjakannya sebelum kamu datang
(-) We had not done it before you came
(?) Had we done it before you came?



You had done it before you came
Kamu telah mengerjakannya sebelum kamu datang
(-) You had not done it before you came
(?) Had you done it before you came?

He had done it before you came
Dia telah mengerjakannya sebelum kamu datang
(-) He had not done it before you came
(?) Had he done it before you came?

She had done it before you came
Dia telah mengerjakannya sebelum kamu
(-) She had not done it before you came
(?) Had she done it before you came?

It had done it before you came
Dia telah mengerjakannya sebelum kamu datang
(-) It had not done it before you came
(?) Had it done it before you came?

They had done it before you came
Mereka telah mengerjakannya sebelum kamu came
(-) They had not done it before you came
(?) Had they done it before you came?

Kalimat pasif
It had been done by me before you came
Itu sudah dikerjakan oleh saya sebelum kamu datang
(-) It had not been done by me before you came
(?) Had it been done by me before you came

It had been done by us before you came
Itu sudah dikerjakan oleh kami sebelum kamu datang
(-) It had not been done by us before you came
(?) Had it been done by us before you came

It had been done by you before you came
Itu sudah dikerjakan oleh kamu sebelum kamu datang
(-) It had not been done by you before you came
(?) Had it been done by you before you came

It had been done by him before you came
Itu sudah dikerjakan oleh dia sebelum kamu came
(-) It had not been done by him before you came
(?) Had it been done by him before you came

It had been done by her before you came
Itu sudah dikerjakan oleh dia sebelum kamu datang
(-) It had not been done by her before you came
(?) Had it been done by her before you

It had been done by it before you came
Itu sudah dikerjakan oleh dia sebelum kamu datang
(-) It had not been done by it before you came
(?) Had it been done by it before you came

It had been done by them before you came
Itu sudah dikerjakan oleh mereka sebelum kamu datang
(-) It had not been done by them before you came
(?) Had it been done by them before you came

9. Present Perfect Continuous Tense

Gunanya yaitu untuk menyatakan suatu kegiatan yang telah sedang dikerjakan. Atau untuk menyatakan suatu kegiatan yang telah dimulai pada waktu lampau dan sekarang masih berlangsung, hingga waktu yang akan data
ng.

Keterangan waktu yang biasa dipakai antara lain:
since                         sejak
for                            selama
recently                    baru-baru ini


Rumus kalimat aktifnya yaitu:
            subject + have/has + been + verb ing + sisa kalimat

Ingat!
I, We, You dan They, memakai have
He, She dan It, memakai has

Rumus kalimat pasifnya yaitu:
            subject + have/has + been + being + verb III + by + agent(pelaku) +  sisa
            kalimat

Contoh:
Kalimat aktif
I have been meeting your mother recently
Saya telah sedang bertemu ibumu baru-baru (akhir-akhir) ini
(-) I have not been meeting your mother recently
(?) Have I been meeting your mother recently?

We have been meeting your mother recently
Kami telah sedang bertemu ibumu baru-baru ini
(-) We have not been meeting your mother recently
(?) Have we been meeting your mother recently?

You have been meeting your mother recently
Kamu telah sedang bertemu ibumu baru-baru ini
(-) You have not been meeting your mother recently
(?) Have you been meeting your mother recently?

He has been meeting your mother recently
Dia telah sedang bertemu ibumu baru-baru ini
(-) He has not been meeting your mother recently
(?) Has he been meeting your mother recently?

She has been meeting your mother recently
Dia telah sedang bertemu ibumu baru-baru ini
(-) She has not been meeting your mother recently
(?) Has she been meeting your mother recently?

It has been meeting your mother recently
Dia telah sedang bertemu ibumu baru-baru ini
(-) It has not been meeting your mother recently
(?) Has it been meeting your mother recently?

They have been meeting your mother recently
Mereka telah sedang bertemu ibumu baru-baru ini
(-) They have not been meeting your mother recently
(?) Have they been meeting your mother recently?

Kalimat pasif
Your mother has been being met by me recently
Ibumu telah sedang saya temui (ditemui oleh saya) baru-baru ini
(-) Your mother has not been being met by me recently
(?) Has your mother been being met by me recently?

Your mother has been being met by us recently
Ibumu telah sedang ditemui oleh kami baru-baru ini
(-) Your mother has not been being met by us recently
(?) Has your mother been being met by us recently?

Your mother has been being met by you recently
Ibumu telah sedang ditemui oleh kamu baru-baru ini
(-) Your mother has not been being met by you recently
(?) Has your mother been being met by you recently?

Your mother has been being met by him recently
Ibumu telah sedang ditemui oleh dia baru-baru ini
(-) Your mother has not been being met by him recently
(?) Has your mother been being met by him recently?

Your mother has been being met by her recently
Ibumu telah sedang ditemui oleh dia baru-baru ini
(-) Your mother has not been being met by her recently
(?) Has your mother been being met by her recently?

Your mother has been being met by it recently
Ibumu telah sedang ditemui oleh dia baru-baru ini
(-) Your mother has not been being met by it recently
(?) Has your mother been being met by it recently?

Your mother has been being met by them recently
Ibumu telah sedang ditemui oleh mereka baru-baru ini
(-) Your mother has not been being met by them recently
(?) Has your mother been being met by them recently?

10. Past Perfect Continuous Tense

Gunanya yaitu untuk menyatakan suatu kegiatan yang telah sedang dikerjakan pada waktu lampau.

Keterangan waktu yang biasa dipakai antara lain:
since                         sejak
for                            selama
recently                    baru-baru ini

Rumus kalimat aktifnya yaitu:
            subject + had + been + (verb + ing) + sisa kalimat

Rumus kalimat pasifnya yaitu:
            subject + had + been + being + verb III + by + agent (agent) + sisa
            kalimat

Contoh:
Kalimat aktif
I had been calling you for one minute
Saya telah sedang memanggilmu selama satu menit
(-) I had not been calling you for one minute
(?) Had I been calling you for one minute?


We had been calling you for one minute
Kami telah sedang memanggilmu selama satu menit
(-) We had not been calling you for one minute
(?) Had we been calling you for one minute?


You had been calling you for one minute
Kamu telah sedang memanggilmu selama satu menit
(-) You had not been calling you for one minute
(?) Had you been calling you for one minute?

He had been calling you for one minute
Dia telah sedang memanggilmu selama satu menit
(-) He had not been calling you for one minute
(?) Had he been calling you for one minute?

She had been calling you for one minute
Dia telah sedang memanggilmu selama satu menit
(-) He had not been calling you for one minute
(?) Had he been calling you for one minute?

It had been calling you for one minute
Dia telah sedang memanggilmu selama satu menit
(-) It had not been calling you for one minute
(?) Had it been calling you for one minute?

They had been calling you for one minute
Mereka telah sedang memanggilmu selama satu menit
(-) They had not been calling you for one minute
(?) Had they been calling you for one minute?

Kalimat pasif
You had been being called by me for one minute
Kamu telah sedang dipanggil oleh saya selama satu menit
(-) You had not been being called by me for one minute
(?) Had you been being called by me for one minute?

You had been being called by us for one minute
Kamu telah sedang dipanggil oleh kami selama satu menit
(-) You had not been being called by us for one minute
(?) Had you been being called by us for one minute?

I had been being called by you for one minute
Saya telah sedang dipanggil oleh kamu selama satu menit
(-) You had not been being called by you for one minute
(?) Had you been being called by you for one minute?

You had been being called by him for one minute
Kamu telah sedang dipanggil oleh dia selama satu menit
(-) You had not been being called by him for one minute
(?) Had you been being called by him for one minute?

You had been being called by her for one minute
Kamu telah sedang dipanggil oleh dia selama satu menit
(-) You had not been being called by her for one minute
(?) Had you been being called by her for one minute?

You had been being called by it for one minute
Kamu telah sedang dipanggil oleh dia selama satu menit
(-) You had not been being called by it for one minute
(?) Had you been being called by it for one minute?

You had been being called by them for one minute
Kamu telah sedang dipanggil oleh mereka selama satu menit
(-) You had not been being called by them for one minute
(?) Had you been being called by them for one minute?


PENUTUP

Inilah buku yang kami usahakan sebaik mungkin untuk menjadi bacaan yang menuntun, menarik, dan tidak membosankan bagi pembaca. Dengan harapan buku ini telah sedikit memberikan penerangan, karena ilmu yang disampaikan, ditularkan, dan diamalkan, cahayanya akan terus mengalir, sedikit demi sedikit mengikis kegelapan.
Tentunya sebuah karya tidak mungkin lepas dari kurang dan salah. Karenanya kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Terakhir kami kutipkan kata-kata yang mungkin bisa membantu:

“Practise makes perfect”
“Banyak berlatih dapat membuatnya lebih sempurna”




Daftar Pustaka

Cambridge English House. Hand Book 1-6. Yogyakarta: CEH.
Cambridge English House. Word Power 1-6. Yogyakarta: CEH.
Echolis, John M, Hassan Shadily. 1997. Kamus Indonesia Inggris. Jakarta: Percetakan PT Gramedia.
Echolis, John M, Hassan Shadily 1982. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Percetakan PT Gramedia.